Rabu, 16 Juli 2008

KAMPANYE BIBIT WALUYO CALON GUBERNUR JATENG


Calon Gubernur Jateng Bibit Waluyo beserta rombongan meluncur ke Pasar Tawangmangu melakukan kampanye terbuka, diikuti rombongan kurang lebih 100 orang dalam menyampaikan visi misinya melakukan pendekatan dengan pedagang dan menghimbau pada pemungutan suara nanti untuk memilihnya. pada saat kampanye dipantau langsung oleh Pengawas Pemilu yaitu Taufik Mulyadi, S.Pd., Surono dan I Ketut..., pada saat kampanye tidak ditemukan pelanggaran kampanye, hanya terjadi indikasi awal pelanggaran yang perlu di klarifikasi oleh panwas.

SINOPSIS TESIS


ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

YANG MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA

DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah No. 32 tahun 2004 tentang Peperintahan Daerah yang mana didalamnya pemerintah pusat memberi wewenang kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih banyak mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsanya sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat setempat. Sehingga sasaran pengelolaan ditujukan untuk pembangunan daerahnya dengan memberdayakan masyarakat untuk kepentingan masyarakat.

Dengan otonomi daerah diharapkan dapat mempercepat pemerataan kesejahteraan, karena yang paling tahu akan potensi dan kendala dalam suatu daerah adalah pemerintah daerah dan masayarakat setempat, sehingga dalam merencanakan pengembangan daerahnya dapat berjalan tepat sasaran, dan sesuai dengan kepentingannya serta didukung oleh seluruh masyarakat.

Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan pembangunan bertumpu pada tiga sektor yang menjadi unggulan yaitu yang disebut bumi INTANPARI, industri, pertanian, dan pariwisata. Ketiga bidang tersebut menjadi sasaran pembangunan yang dikembangkan untuk menwujudkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah industri di Kabupaten Karanganyar memberi sumbangan terhadap PDRB sebesar Rp. 2.767.851.260,00 atau sebesar 52,55% (tahun 2005). Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada tahun 2005 sebesar Rp 1.181.358,21 atau 19,68%. Sektor pariwisata memberikan kontribusi PDRB sebesar 7,69%. Dilihat dari kontribusi terhadap PDRB sektor pariwisata memiliki peranan yang masih kecil, yang seharusnya mampu memberikan kontribusi yang besar pada tahun 2005 belum mampu dilakukan. Hal ini yang menjadi pertanyaan mengapa potensi wisata yang cukup menonjol tersebut belum mampu memberikan kontribusi dalam PDRB yang tinggi.

Untuk melakukan pembangunan diperlukan sumber daya manusia. SDM yang mempunyai kompetensi pada sektor-sektor potensial di daerah. Salah satu alat untuk mencetak SDM yang trampil melalui pendidikan sekolah. Output dari sekolah diharapkan mampu memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat, industri, dan sektor ekonomi lainnya. Sumber daya manusia merupakan fakta dinamika yang memerlukan suatu pengelolaan yang tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pokok pembangunan. Di samping itu sumber daya manusia merupakan tujuan pembangunan yaitu dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Dengan demikian, umber daya manusia mempunyai fungsi ganda ialah disamping sebagai faktor pembangunan juga sebagai tujuan dari pembangunan itu sendiri. (Basir Barthos, 2-3)

Visi Kabupaten Karanganyar terwujudnya Karanganyar sebagai daerah yang maju, adil, makmur dan mandiri dalam suasana tentram dengan industri, pertanian dan pariwisata yang handal, yang didukung oleh masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, demokratis, berbudi luhur dan berkepribadian bangsa.

Misi Kabupaten Karanganyar adalah :

a. Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah industri, baik industri menengah, maupun industri kecil yang maju.

b. Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah pertanian yang berwawasan agrobisnis dan agroindustri dengan mengembangkan produk unggulan, andalan dan potensial yang kompetitif.

c. Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah tujuan wisata utama di Jawa Tengah yang menarik bagi wisatawan manca negara dan wisatawan Nusantara.

d. Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan taqwa, berkepribadian bangsa, berbudi luhur dan berwawasan ke depan

e. Menjadikan masyarakat Kabupaten Karanganyar meningkat kesejahteraannya.

f. Mengembangkan sisten informasi yang selalu disesuaikan dengan perkembangan sarana telekomunikasi dan komunikasi sebagai media promosi yang efektif bagi potensi dan perkembangan daerah Kabupaten Karanganyar.

g. Meningkatkan upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Visi dan misi ini mengandung maksud bahwa untuk menjadikan Karanganyar sebagai daerah industri, pertanian dan pariwisata diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia tersebut merupakan produk dari sebuah pendidikan. Inilah tantangan yang berat bagi pendidikan untuk mampu menjawab dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, artinya pendidikan yang mampu menyediakan tenaga-tenaga profesional dalam rangka memberikan sumbangan terhadap dunia industri, pertanian dan pariwisata. Untuk mencetak tenaga-tenaga profesional dibutuhkan berbagai faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan, antara lain anak didik, guru, kurikulum, proses pembelajaran, sarana dan prasarana menunjang.

Kondisi lembaga pendidikan di Kabupaten Karanganyar sekarang ini dirasa belum memenuhi seluruh faktor tersebut secara maksimal. Hal inilah yang mendorong kami untuk mencoba membuat sebuah penelitian pengembangan sumber daya manusia yang mampu mendukung pengembangan industri pariwista, oleha karena itu menurut oleh karena itu penyiapan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi di bidang pelayanan jasa kepariwisataan juga menjadi hal yang perlu dilakukan. Kemampuan masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi perlu dilengkapi pula dengan kemampuan teknis, operasional dan manajerial dalam penyediaan barang dan jasa kepariwisataan. Stigma bahwa pekerja di bidang pariwisata merupakan pelayan harus mulai diubah menjadi pekerja profesional yang berkelas dunia. Kemampuan masyarakat dalam mengembangkan kompetensi mereka di bidang kepariwisataan dipercaya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta pengalaman berwisata bagi wisman maupun wisnus. (Sapta Nirwandar)

Pariwisata telah memberikan salah satu industri tersebar di dunia, dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara, misalnyaThailand, Singapura, Filipina, Fiji, Hawai, Maladewa dan yang lainnya. Bahkan di Kepulauan Karabia, pariwisata merupakan penyumbang terbesar, penyumbang pendapatan masayarakat dan negara, serta menciptakan lapangan kerja yang mencapai 25 persen total kesempatan kerja yang ada.

Di Indonesia, peranan pariwisata semakin terasa, terutama setelah melemahnya peranan minyak dan gas, walaupun nilai nominalnya dalam dollar sedikit mengalami fluktuasi. Kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan trend naik dalam beberapa dasawarsa. Kedatangan wisatawan mancanegara tersebut telah memberikan penerimaan devisa yang besar bagi negara kita. Pada tahun 1996 sumbangan devisa dari sektor pariwisata mencapai 6,307,69 juta dollar AS dan tahun 2000 devisa dari pariwisata mencapai 5,748,80 juta dollar AS (santosa, 2001)

Peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah jelas, tetapi Pariwisata bukan hanya menyangkut segi ekonomi yang tujuan utamannya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat maupun negara, melainkan juga masalah sosial, budaya, politik, dan perilaku. Pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks, dengan berbagai pariwisata menyangkut manusia dan masyarakat, maka sangat sesuai untuk dijadikan objek dari sosiologi. Akhirnya muncul cabang sosiologi yang disebut Sosiologi Pariwisata (Pitana, 2005).

Analisis sosiologi terhadap pariwisata sangat penting dikembangkan karena :

1. pariwisata telah menjadi aktifitas sosial ekonomi dominan, bahkan disebut sebagai “industri terbesar sejak akhir abad 20” (WTO 2000) yang menyangkut pergerakan barang, jasa dan manusia dalam skala terbesar dalam sejarah manusia.

2. pariwisata bukanlah suatu kegiatan yang beroperasi dalam ruang hampa. Pariwisata sangat terkait dengan masalah sosial, politi, ekonomi, keamanan, ketertiban, keramah-tamahan, kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya.

3. pariwista bersifat sangat dinamis, sehinga setiap saat memerlukan analisis atau kajian yang lebih tajam. Sebagai suatu aktivitas dinamis pariwista memerlukan kajian terus menerus (termasuk dari aspek sosial budaya), sehingga pembangunan pariwisata bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

4. pariwisata tidaklah eksklusif, dalam arti bahwa pariwisata bukan saja menyangkut suatu bangsa tertentu, melainkan juga dilakukan oleh hampir semua ras, etnik, dan bangsa, sehingga pemahaman aspek-aspek sosial budaya sangat penting. Pariwisata sudah hampir menyentuh semua lapisan masyarakat dunia, sampai kepada masyarakat yang dulu dikenal sebagai masyarakat kecipun kini sudah dirambah pariwisata.

5. Berkembangnya berbagai lembaga, baik lokal, regional, ataupun internasional yang menangani dunia pariwisata.

Oleh karena itu, keberadaan obyek-obyek wisata yang ada didaerah perlu diperhatikan dengan serius dan di kelola dengan profesional. Dengan demikian sektor pariwisata akan menjadi sektor unggulan yang dapat menyumbang PDRB yang besar dan mampu mengerakkan perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah.

1.2. Permasalahan

Kabupaten Karanganyar memiliki sasaran dalam pembangunan yang terfokus dalam tiga sektor yaitu industri, pertanian dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut daharapkan dapat memberikan pendapatan daerah yang dominan, akan tetapi pada saat ini yang hanya sektor industri saja yang paling besar dalam menyumbangkan PAD akan tetapi di sektor pertanian dan pariwisata presentasinya cukup kecil, padahal potensi pertanian dan pariwisata sangat tinggi. Hanya yang menjadi permasalahan kedua sektor tersebut belum men dapat perhatian yang kuat baik dari segi manajemenya maupun pembiayaannya.

Pada sektor pariwisata pada saaat ini belum dikelola secarta profesional dikarenaka belum dimiliki sumber daya yang terampil dan profesional di bidangnya sehing perkembangan sektor pariwisata seakan jalan ditempat dan ada kecenderungan mengalami kemunduran. Maka dari itu bagaimana peranan pendidikan formal ataupun in formal untuk mendukung perkembangan wisata belum jelas. Karanganyar memiliki SMK sebanyak 24 buah akan tetapi belum ada satupun yang memberikan dan mengangkat potensi lokal khususnya wisata menjadi muatan lokal pendidikan, untuk menyiapkan dari segi sumber daya manusianya. Seharusnya pendidikan yang ada harus tertumpu pada sektor atau potensi daerahnya sehingga mampu menghasilkan output yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci penentu kualitas pelayanan di sektor pariwisata di Kabupaten Karanganyar belum menunjukkan kualitas yang diharapkan, baik yang bekerja disektor swasta (skala kecil dan menengah) maupun yang bekerja pada sektor publik. Sehingga tenaga kerja tersebut belum memiliki keahlian khusus yang mendukung pengembangan pariwisata.

Bertolak dari pemikiran dalam rangka pengembangan karanganyar sebagai daerah tujuan wisata pada tahun 2012, maka diperlukan analisis yang komprehensip tentang potensi wisata serta persiapan dari segi tenaga kerja yang berkualitas dibidangnya. Adapun yang menjadi research qustions adalah :

1. Model pendidikan kejuruan yang bagaimanakah yang dapat menghasilkan tenaga kerja profesional di bidang pariwisata ?

2. Bagaimanakah konsep pengembangan SDM yang mendukung industri pariwista ?

3. Bagaimanakah menentukan klaisikasi Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) unggulan di Kabupaten Karanganyar?

1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi wilayah-wilayah potensial wisata di kawasaan karanganyar untuk menentukan sektor unggulan wisata. Dan menentukan model pendidikan kejuruan yang mendukung pengembangan pariwista dari sisi tenaga kerjanya. Untuk mendukung studi maka dirumuskan beberapa sasaran yaitu :

1. Menganalisis supplay and demand pasar kerja di sektor pariwisata di Kabupaten Karanganyar

2. Mentukan klasifikasi ODTW berdasarkan faktor-faktor penentu lokasi wisata dalam rangka menetukan strategi pengembangan

3. mententukan startegi dan program pengembangan SDM dalam mendukung industri pariwisata

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam proposal teknik ini dibagi menjadi dua, yaitu ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah

1.4.1 Ruang lingkup materi

Ruang lingkup materi yang menjadi objek kajian adalah teori pengembangan wilayah, pengembangan sektor wisata, kubutuhan data, analisis sumber daya manusia, analisis supplay and demand pasar kerja kepariwisataan, dan analisis lokasi potensi wisata. Mengkaji Renstra Diknas, merumuskan program pengembangan pendidikan berbasis potensi wisata.

1.4.2 Ruang lingkup wilayah

Wilayah penelitian adalah Kabupaten Karanganyar, yang terdiri dari potensi wisata dan kondisi SDM yang ada di kabupaten karanganyar

1.5. Kerangka berpikir

1.6. Kebutuhan data

Untuk mendukung penelitian ini dibutuhkan data-data, yang meliputi data primer dan data sekunder. Secara terperinci kebutuhan data dapat dilihat pada lampiran

1.7. Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data –data yang diperlukan maka teknis pengumpulan data mengunakan dua tipe yaitu teknik pengumpulan data primer dan sekunder.

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kondisi eksisting wilayah studi menganalisis pitensi sumber daya manusia, sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata, potensi aksesbilitas, kelembagaan, penawaran dan permintaan wisata, penawaran dan permintaan tenaga kerja. Cara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui :

· Observasi, yaitu pengamatan langsung dilapangan pada wilayah studi

· Wawancara, digunakan untuk memperoleh data maupun informasi yang secara langsung kepada pimpinan intstansi terkait, pelaku industri wisata, pemuka masyarakat dan lain sebagainya yang mendukung pengembangan pariwisata dan SDM

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder dilakukan melalui survai pada beberapa instansi yang terkait, yang meliputi :

· Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar

· Bappeda kabupaten Karanganyar

· BPS Kabupaten Karanganyar

· Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

· Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karanganyar

· Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah Kab. Karanganyar

1.8. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data

Tiknik mengolah data dilakukan dengan sistem komputerisasi dengan program pengolahan kata, pengolahan angka, grafis, dan GIS.

1.9. Teknik Analisis

Setelah data diperoleh diteruskan dengan teknik analisis menggunakan :

1. Mengidentifikasi potensi, peluang, kendala, dan ancaman yang dihadapi dalam rangka pengembangan wisata alam di Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan alat analsis SWOT

2. Menganalisi pengembangan Sumber Daya Manusia dengan SWOT

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi input proses analsis yang dilihat dari sisi penawaran wista yaitu karakteristik kawasan wista khususnya wista yang dapat digunakan sebagai lokasi dalam kawasan tersebut dengan menggunakan alat analsis deskriptif kualitatif

4. menganalsis penilaian wisata alam di Karanganyar berdasarkan permintaan dan penawaran wista sebagai acuan menyusun prioritas pengembangan dengan alat analisis deskriptif kualitatif

1.10.Teknik Sampling

Untuk mengidentifikasi wilayah potensial wisata alam mengunakan pendekatan purposive sampling (sampel bertujuan. Sampel bertujuan adalah yang dipilih secara cermat sehingga relevan dengan penelitian (Singarimbun, 1995). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan respoden sabagai narasumber.

Selasa, 03 Juni 2008

PRASARAN JALAN DAN AKSES PENDIDIKAN

IDENTIFIKASI JALAN TERHADAP SARANA PENDIDIKAN
DI KABUPATEN KARANGANYAR


A. PENDAHULUAN

Seiring perkembangan wilayah suatu daerah banyak sekali dibutuhkan pembangunan prasarana seperti jalan, pasar, terminal, jembatan dll. Prasarana terjebut sangat penting untuk mendukung aktivitas manusia di wilayah tersebut. Kemudian pembangunan prasarana jalan bermanfaat untuk keseimbangan dan pemerataan pembangunan daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, dan membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan. Konsep pembangunan prasarana jalan harus dilihat secara komprehensip terhadap faktor kependudukan, guna lahan, pendidikan, perkantoran, industri dan pusat perdagangan serta prasarana lain yang dilihat berdasarkan konsep demand dan supply.

Kondisi dilapangan pembangunan prasarana seperti jalan kadang kala berorientasi pada program bukan pada kebutuhan dan keseninambungan pembangunan sarana sehingga timbul over lap, seperti pembangunan jalan yang tidak terpadu dengan pembangunan sarana seperti pendidikan, contoh kasus dahulu fasilitas gedung sekolah dahulu dibangun di sebelah jalan kolektor sekunder, seiring perkembangan kota dan wilayah jalan tersebut diperlebar sehingga fungsi jalan berubah menjadi jalan arteri yang melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh dan kecepatan tinggi. Kondisi ini sering terjadi, akan tetapi juga banyak didirikan sarana pendidikan yang tidak tepat, pendirian gedung Sekolah Dasar dan SMP yang di letakan di sebelah jalan arteri, sehingga kondisi sekitar sangat bising, rawan kecelakaan dan ketenangan tidak ada, kondisi tersebut tidak mendukung proses pembelajaran karena tidak ada ketenangan dan konsentrasi siswa.


B. PRASARANA JALAN
Prasarana jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulitas yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
· Klasifikasi jalan sebagai sistem
- sistem jaringan jalan primer, merupakan sistem jaringan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan
- sistem jaringan jalan sekunder, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasaan perkotaan
· Fungsi jalan
- Jalan arteri, berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
- Jalan kolektor, berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi
- Jalan lokal, berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat
- Jalan lingkungan, berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah

· Status jalan
- Jalan nasional : merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.
- Jalan provinsi : merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
- Jalan kabupaten : merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
- Jalan kota : adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.
- Jalan desa : merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.


· Menurut kelasnya
- Jalan bebas hambatan (freeway) :
jalan umum untuk lalu lintas menerus yang memberikan pelayanan menerus/tidak terputus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh, dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah dan dilengkapi dengan median
- Jalan sedang (road) :
jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 7 (tujuh) meter
- Jalan kecil (street) :
jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 5,5 (lima setengah) meter.


C. SARANA PENDIDIKAN
Kabupaten karanganyar merupakan suatu daerah yang berada di timur kota Surakarta dan berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo, Sragen dan Magetan, kondisi wilayah Karanganyar cukup strategis dalam akses transportasi antar kota. Di tengah-tengah kota ada sebuah jalan yang menghubungkan transportasi dari Kota Surakarta menuju Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur sehingga kondisi jalan tersebut sangat luas dan panjang dan berfungsi sebagai jalan arteri yang menghubungkan ibu kota kabupaten yang cukup padat dan lulintas kecepatan tinggi.

Sarana Pendidikan merupakan alat, tempat, dan atau gedung yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran, gedung-gedung sekolahan merapakan sarana yang sangat penting dalam pendidikan sehingga pembangunan sekolahan harus diperlukan pengkajian dan penelitian yang cukup penjang, ada beberapan sekolahan di Kabupaten karanganyar yang didirikan disebelah jalan arteri seperti :

Gedung SMP : 1. SMPN 1 JATEN
2. SMPN 5 KARANGANYAR
3. SMPN 2 KARANGANYAR
4. SMPN 3 KARANGANYAR
5. SMPN 1 BANGSRI

Gedung SD : 1. SDN 1 JATEN
2. SDN 1 PAPAHAN
3. SDN 3 KARANGANYAR
4. SDN 1 KARANGANYAR

Gedung TK : 1. TK BAYANG KARA KARANGANAYR
2. TK TELADAN


Lokasi sekolah tersebut dapat dilihat pada denah :






D. IDENTIFIKASI JALAN DAN LOKASI SEKOLAH




E. PERMASALAHAN TRANSPORTASI (KASUS LOKASI PENDIDIKAN DI SEKITAR JALAN PALUR-BEJEN KARANGANYAR)

Dalam perkembangan perkotaan kebutuhan infrastruktur ditentukan atau dipengaruhi oleh struktur ruang kota. Perencana kota mengenal beberapa bentuk kota, yang secara tidak langsung mencerminkan kemudahan interaksi antara aktivitas dan penduduknya. Kelancaran pengunaan prasaran jalan sangat dipengaruhi aktifitas ekonomi, dan pendidikan. Semakin meningkan jumlah penduduk akan mengakibatan naiknya aktivitas ekonomi dan pendidikan, kondisi di sekitar jalan Palur – Bejen merupakan jalan arteri yang disekitarnya dipenuhi aktivitas ekonomi seperti pertokoan, komplek perkantoran, sekolahan, pedagang kaki lima, pasar, komplek industri sehingga pada jam-jam tertentu jalan tersebut mengalami peningkatan pengguna jalan, sehingga berakibat pada kemacetan juga sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Kepadatan jalan sering terjadi pada pukul 06-08 dimana banyak aktivitas orang pergi ke sekolah, ke kantor dan aktivitas buruh pabrik yang mengalami pergantian ship sehingga aktivitas tersebut menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan berlalu lintas. Demikian pula pada pukul 14.00 – 16.00 aktivitas balik dari sekolah, pulang kerja baik dari kantor maupun pabrik yang juga menyebabkan kapadatan jalan dan kemacetan.

Fungsi jalan yang seharusnya untuk memperlancar akses dan aktivitas orang tidak maksimal dikarenakan pada jalan tersebut banyak pedagang kakilima yang berjualan mengunakan badan jalan khususnya pada jam sore hari pukul 18.00 – 21.00 akibatan dari tidak tertatanya pedagang kakilima tersebut menyebabkan sering terjadi kesemrawutan dan kecelakaan, kondisi ini yang belum ditata oleh pemerintah daerah.

F. PEMBAHASAN KASUS PERMASALAHAN TRANSPORTASI DAN LOKASI PENDIDIKAN

Dalam suatu kegiatan sistem tranportasi, ada komponen-komponen yang mempengaruhinya. Komponen tersebut dapat memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan bentuk dan jenis komponen itu sendiri. Komponen tersebut dapat berupa prasarana jalan dan sarana. Prasarana adalah sesuatu yang dapat menjadi media terjadinya kegitan transportasi, seperti jalan raya, jalan rel, terminal, halte, laut, pipa, udara dan sebagainya. Sedangkan sarana adalah suatu yang berujud kendaraan berfungsi sebagai alat yang dapat memindahkan sesuatu baik orang untuk mencapai tujuannya. Agar kegiatan tgransportasi dapat terselenggara dengan baik, aman, tertib dan lancar maka perlu adanya rencana operasi atau prosedur pengaturan yang mengikat. Sistem transportasi harus benar-benar dapat dimengerti karena dalam perencanaan transportasi banyak kaitan yang saling menentukan kelancaran transportasi seperti, tata guna lahan, sarana-prasarana, kebangkitan, volume jalan, kependudukan dan aktivitas perekonomian. Sistem transportasi dapat digambarkan sebagai berikut :

permasalahan transportasi dapat disebabkan karena ketidak seimbangan antara sistem jaringan dengan aktivitas, dengan kata lain ketidak seimbangan antara demand dan suply. Dengan tidak seimbangnya kondisi tersebut akan menyebabkan kemacetan dengan kemacetan dapat menyebabkan polusi udara mapun suara juga terjadi ketidak efisiensian baik waktu dan energi.

Untuk mengkaji kondisi jalan dalam kasus diatas perlu dilakukan perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan penghitungan kinerja jalan, kapasiatas dan volume jalan.

Aktivitas umum di lokasi pendidikan sepanjang jalan Palur- Bejen Karanganyar
a. Lokasi sekolah SMP Negeri 2 berada di sebelah selatan jalan, SMPN 4 dan SMPN 1 Jaten dibelelah utara Jalan Arteri, sedangakan SD Negeri1, SDN 3 di sebelah selatan jalan arteri,
b. Kegiatan olah raga di laksanakan di stadion 45 dan lapangan yang harus melewati jalan
c. Jumlah siswa :
SMPN 2 Karanganyar : 800 siswa
SMP N 4 Karanganyar : 460 siswa
SMPN 1 Jaten : 740 siswa
SDN 1 Karanganyar : 360 siswa
SDN 3 Karanganyar : 340 siswa
Keadaan Sarana kota Karanganyar :
Kios/toko : 258 buah
Pasar : 2 buah
PKL : 225 buah
d. Budaya masyarakat yaitu lebih bangga bila menyekolahkan anaknya di sekolah negeri sehingga setiap tahun sekolah menambah jumlah penerimaan peserta didik.
e. Pasar Bejen menempati lahan di pinggir Jalan Provinsi sehingga kegiatan Pasar berlangsung setiap hari, konsumen dan distributor berasal dari berbagai desa/kota.
f. Masyarakat membutuhkan pendidikan dan melakukan aktivitas ekonomi.
g. Kegiatan pendidikan dan kegiatan perdagangan menimbulkan arus lalu lintas.
h. Menyatunya jam kegiatan belajar yaitu masuk pukul 07.00 dan berakhir pukul 13.30
i. Makin sejahteranya Masyarakat sehingga banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
Sistem Jaringan
a. Sarana transportasi yang digunakan antara lain : sepeda motor, mobil pribadi, bus, mini bus, angkutan pedesaan.
b. Kapasitas jalan
Lebar efektif : 10 m; lebar bahu jalan : 8 m
c. Tipe jalan : 2 lajur 2 arah
d. Pemisah arus 2 arah 50/50
e. Ruang (kapasitas jalan) tidak dapat optimum menampung volume lalu lintas
f. Tidak tersedia lahan untuk pemberhentian angkutan umum
Sistem Pergerakan
a. Aktivitas Masyarakat membutuhkan jalan dan sarana transportasi
b. Bangkitan lalu lintas terjadi memusat pada lokasi tertentu karena lokasi pendidikan dan pasar berada pada tempat yang sama.
c. Volume lalu lintas mencapai puncaknya pada suatu ruang dan satu waktu pada jam 06.00 – 07.30 dan jam 13.00 – 14.00
d. Tingginya hambatan samping yaitu :
- pejalan kaki yang menuju sekolah dan pasar yang menggunakan predetarian berukuran 1,25 m
- angkutan umum yang menurunkan/menaikkan penumpang di badan jalan dan kendaraan lain berhenti.
- Kendaraan keluar/masuk lokasi sekolah atau pasar
- Kendaraan yang berbalik arah
- Kendaraan yang bongkar atau muat barang dan parkir di pasar belum teratur dengan baik
- Pedagang kaki lima yang menempati trotoar di sekitar pintu masuk sekolah sehingga memperlambat pengguna jalan.
Akibat :
Kesenjangan antara kapasitas dan volume lalu lintas, berakibat pada :
a. Kemacetan
Kemacetan terjadi pada jam puncak karena ketidak seimbangan antara sistem aktivitas dan sistem jaringan
b. Antrian
Antrian terjadi karena angkutan umum berhenti di depan pintu masuk sekolah dan pejalan kaki baik yang akan menyeberang maupun yang melalui pedestrian yang memiliki lebar 1m.
c. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi apabila tidak ada petugas satpam/polisi yang mengatur arus keluar / masuk ke lokasi sekolah
Penghitungan kinerja jalan dengan sistem matika sebagai berikut :


pengitungan volume jalan di sepanjang jalan Palur- Bejen Karanganyar sebagai berikut :






dari hasil pengamatan dan pencatan jumlah volumen pengunan jalan di jalan Palur-Bejen Kabupaten karanganyar sebagai berikut :

















Penghitungan Kapasiatas Jalan :

















G. KESIMPULAN DAN SARAN

Tata guna lahan merupakan satu dari penentu utama pegerakan dan aktivitas. Aktivitas ini dikenal dengan istilah bangkitan perjalanan. Konsep yang mendasari hubungan antara tata guna lahan dan transportasi adalah aksesbilitas. Dalam konteks yang paling luas, aksesbilitas berarti kemudahan melakukan pergerakan di antara dua tempat. Di kabupaten Karanganyar pembangunan tata ruang kota belum mengarah pada pembangunan yang terarah dan terkaitan dengan sektor lain sehingga pada kondisi saat ini pembagunan sarana pendidikan yang seharusnya di dirikan pada lingkungan yang tenang tetapi dibangun pada pinggir jalan raya/arteri antar kotan dan propinsi sehinga pada jam-jam tertentu banyak mengalami kemacetan dan polusi udara maupun suara, dengan kondisi yang bising tersebut secara langsung terganggunya proses belajar mengajar.


Beberapa saran untuk mengurangi kemacetan dan kinerja jalan terhadap sarana kota :
perla peningkatan kapasiatas jalan dan penambahan ruas jalan untuk mengantisipasi kepadatan pengguna jalan
pembagunan sarana pendidikan sebaiknya diletakan jauh dari jalan raya atau arteri
menurunkan hambatan samping dengan cara pembuatan halte yang tepat, lokasi parkir, menyediakan fasilitas penyebrangan
pengurangan volume kendaraan pribadi pada jam-jam tertentu Angkutan umum yaitu suatu moda angkutan yang dapat digunakan siapa saja, yang diatur secara baik
Car sharing yaitu penggunaan bersama suatu moda kendaraan yang dimiliki oleh salah satu peserta car sharing.

DAFTAR PUSTAKA


Buku kabupaten dalam angka Kabupaten Karanganyar 2005, kerjasama Bappeda
dan Statistik
Buku Informasi 2006, Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar
Kodoatie, Robert J, 2003, Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta :
pustaka Pelajar
Rarnasari R, Anita. 2007 Materi Kuliah Kedudukan Prasarana Jalan Terhadap
Sarana Perkotaan. MTPWK UNDIP
Ratnasari R, Anita. 2007. Materi kuliah prasarana jalan dalam perencanaan
pendidikan. MTPWK UNDIP

Selasa, 27 Mei 2008

Pengawasan PILGUB Jateng


Keterangan Gamabar : Taupik Mulyadi, S.Pd. Panwas Tawangmangu, Sumanto. SH Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Paryono, SH., MH Calon Wakil Bupati Karanganyar

Moment dalam pengawasan kegiatan PDIP Karanganyar dalam rangka sosialisasi dan pembekalan saksi da Gutarlih Pilgub Jateng. lokasi Balai Kelurahan Kalisoro Tawangmangu, dilaksankan pada Senin, 02 Juni 2008 jam 10.00 - 13.00 WIB.







Selasa, 20 Mei 2008

Sebelum anda membuka lebih jauh bloger ini terlebih dahulu kami kenalkan siapa saya ini

Nama Taupik Muladi, SPd. mengajar di SMAN 2 Karanganyar bidang Ekonomi, Akuntansi. pada saat ini sedang menempuh pendidikan program Magister Perencanaan Pendidikan di UNDIP melalui Beasiswa Unggulan Diknas. memiliki istri bernama Sri Mursiti mengajar di SDN 3 Tawangmangu Karanganyar, yang saat ini juga sedang menempuh pendidikan S-1 di UNWINDA Klaten, kami memili tiga anak; Putri Indra Wahyuningsih, Gresia Wulanning Rum, Celline Ayu Permata Sari.